Wednesday, October 14, 2009

...Bila diri Lemah...

Bismillahirrahmanirrahim..


Dalam keadaan diri sibuk dengan hal2 duniawi
Jemari ini dengan pantas meniti
Meluah kata hati yang kini sedang tercari2
Sinar hidayah kasih Illahi
Diri terasa bagaikan lemah seketika
Teringat kisah di bilik ujian syafawi arab siang tadi
Satu soalan diaju
Dengan selamba mulut berbicara
Namun kini kumemikirkan kembali jawapannya

Adakah itu benar2 dari dalam diriku?

"limaza ikhtaroiti hazihil jami'ah?"
(kenapa awak pilih universiti ini?)
"lianna uridu an adrusa 'ilmad dunya wa 'ilmal akhirah
"
(kerana saya nak belajar ilmu dunia dan akhirat)

Sekarang baru diri berfikir
Kalau itu matlamat dan tujuanku
Mengapa diriku di sini kian lemah
Ditipu alam dunia yang benar2 fantasi
Sambil berfikir
Terbaca nukilan yang menyentuh jiwa
Benar2 memuhasabahkan diri
Bibir lantas mengungkap kata Alham
dulillah
Allah masih menyayangiku!!
Dia menegurku di saat diriku alpa

Hayatilah nukilan ini
Anggaplah ia sebagai tazkirah dari Illahi


Hawa
Semoga kehadiran warkah ini tidak akan mengocak kedamaian dan ketenangan hatimu

Sekali lagi kesedihan menyelubungi hati
Ke mana hilangnya sopan santun & rasa hormatmu kepadaku?

Kalau dulu
Untuk mengucapkan sebaris kata di hadapanku sekalipun
Kau hanya menundukkan pandangan
Menyusun kata sebaik-baiknya & seatur mungkin

Namun hari ini

Suatu kebiasaan jika kuperhatikan malumu kian lenyap!!
Antara kita seolah-olah tiada lagi hijab yang menghalang
Kau bisa menyapaku tanpa segan silu

Malu itu selayaknya kau punyai tapi apa yang terjadi kini?

Apa yang membimbangkanku
Keadaan ini bisa menjadikan kita makin hampir mengenepikan tuntutan Illahi

Pergaulan yang kukira antara pemuda & pemudi
M
enenggelamkanku dalam kekalutan perasaan
Terlalu bimbang kiranya suatu hari nanti menjadi kebiasaan
Jika dilihat kaummu & kaumku
Bisa seiringan tanpa ada batasnya lagi

Mengapa tidak kau semaikan rasa malu dalam diri?

Mengapa Hawa yang kukenal tidak lagi selembut dulu?

Tutur kata yang petah
Alunan suara yang lantang
Mengheret aku ke dalam kesedihan yang berpanjangan

Jika keadaan ini berterusan
Suatu hari nanti Hawa akan menguasai dunia & Adam hanyalah penyeri sahaja
Dulu kusanjung tinggi peradabanmu
Tapi kini, kepercyaanku kian luntur

Tatkala kulihat batas-batasmu kian memudar
Sedarlah Hawa
Dirimu menyimpan setinggi-tinggi maruah
Kaum Adam & Hawa mempunyai benteng yang teguh
Janganlah dirobohkannya

Fahamilah
Aku tak ingin kau terlalu menonjol diri

Dengan pakaian yang menjolok mata
Bagiku Hawa adalah sebutir mutiara
Yang terlalu mahal harganya

Terus terang kukatakan wahai Hawa

Bukan kemarahanmu kupinta
Bukan sapaanmu mengembirakanku
Tapi kumahu kau pelihara kesopananmu & maruahmu
Jangan kau dagangkannya
Jika bersua muka, tundukkan pandanganmu

Perlahankan suaramu
& usahlah kau tampilkan dirimu
Meskipun naluri kita sering memerlukan
Peliharalah tingkah lakumu tak kira di mana

Walaupun aku tak mampu terus-menerus memimpinmu
Seandainya kau tersilap langkah

Aku mahu kau sedar!
Sedar dirimu bisa terhumban ke persada kehancuran

Jika dikau biarkan dirimu hanyut dengan pergaulan bebas dikala ini

Ketahuilah duhai Hawa
Kembalilah ke pangkal syariat

Yang dahulunya disanjung tinggi oleh dirimu

Yang digelar hawa,
Lemah dalam kekuatan..

p/s : Anggaplah ini sebagai peringatan buat semua. Bukan untuk mengenengahkan cinta manusia namun sebagai satu cara untuk kita sering memperbaiki diri demi mencari cinta teragung, cinta RABBI.


Wassalam
Fii Amanillah

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails